MAKALAH
MANUSIA DAN BUDAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis
Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah. Makalah ini
membahas “Manusia dan Kebudayaan”. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya.
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di
mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan
kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya. Manusia merupakan makhluk
sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan
yang terus mereka kembangankan dan
kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan. Setiap manusia
juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu disebabkan mereka memiliki
pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan
yang berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan disebabkan karna perbedaan
yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri dan
berbagai faktor lainnya yang menimbulkan Keberagaman budaya tersebut Seiring
dengan berkembangnya teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia
diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kebudayaan
masing – masing daerah, karena kebudayaan merupakan jembatan yang menghubungkan
dengan manusia yang lain.
1.2
Rumusan Masalah
·
Unsur-unsur
yang membangun manusia
·
Hakekat
Manusia
·
Kebiasaan
Bangsa Timur
·
Definisi
Kebudayaan
·
Wujud
Kebudayaan
·
Orientasi
Nilai Budaya
·
Perubahan
Kebudayaan
·
Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
1.3
Tujuan
Kebudayaan dalam kehidupan manusia memegang peranan penting
dengan kebudayaan manusia merasakan adanya ketenangan batin yang tak bisa di
dapatkan dari manapun. Dengan mempelajari hubungan manusia dan kebudayaan dapat
di ketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan untuk bersosialisasi dengan
mahluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah penting bagi manusia.
Kebudayaan dapat juga menjadi media penting dalam kehidupan manusia seperti
pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan dan masih banyak lagi peranan
penting yang dimiliki kebudayaan. Dalam dunia pendidikan kebudayaan adalah
penunjang yang bertujuan memperkenalkan macam-macam kebudayaan, tujuan
dan fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini
diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna
kebudayaan. Dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan dapat
nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur yang membangun manusia
Ada dua pandangan yang
dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun
manusia :
1. Manusia terdiri dari 4 unsur yang
saling terkait yaitu :
- Jasad
: badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati
ruang
- Hayat:
mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
·
Ruh: bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang
memahami kebenaran
- Nafs
:kesadaran tentang diri sendiri
2. Manusia sebagai suatu kepribadian
memiliki 4 unsur, yaitu :
- Id :
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
tampak. Merupakan libido murni, atau energy psikis yang
menunjukkan ciri alami yang irrasional
- Ego :
bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian
eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran
social yang dapat dimengerti orang lain
- Super Ego
: kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego
terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar
moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam
lingkungan luar diri
B.
Hakekat Manusia
Hakikat Manusia adalah makhluk
yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna
, ada juga yang menyebutnya makhluk paling cerdas dari semua itu
menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang positif. Manusia dengan
segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya. Hakikat
manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan
dengan potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya
tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
1.2. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Kuat
Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu
karena manusia dicipta dengan diberikan akal. Dengan akalnya
manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang ke angkasa, dengan
akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan. Dibanding makhluk
lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak
dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara.
Sedangkan binatang bergerak diruang yang terbatas.
Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja
mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.
1.3. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang
Bertanggung Jawab
Sesungguhnya hakikat manusia
adalah mahluk yang bertanggung jawab atas tindakannya dan manusia diberi
naluri. Naluri adalah semacam dorongan alamiah dari dalam diri manusia untuk
memikirkan serta menyatakan suatu tindakan. Setiap makluk hidup memiliki
dorongan yang dapat diekspresikan secara spontan sebagai tanggapannya kepada
stimulus yang muncul dari dalam diri atau dari luar dirinya. Naluri ini tidak
setiap waktu muncul yang baik tetapi kadang muncul naluri kejahata. Namun pada
hakikatnya atas tindakan kebaikan maupun kejahatan manusia memiliki tanggung
jawab.
Hakikat Manusia Dalam Wujud dan Sifatnya
Mengenai wujud sifat hakikat manusia (yang tidak
dimiliki oleh hewan), akan dipaparkan oleh paham eksistensialisme dengan tujuan
agar menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:
1. Kemampuan Menyadari Diri
Kaum rasional menunjuk kunci perbedaan
manusia dengan hewan pada adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki
oleh manusia. Berkat adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh
manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau
karakteristik diri. Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan
yang lain dan dengan lingkungan fisik di sekitarnya.
2. Kemampuan Bereksistensi
Kemampuan bereksistensi adalah
kemampuan menempatkan diri dan menerobos. Justru karena manusia
memiliki kemampuan bereksistensi inilah maka pada manusia terdapat unsur
kebebasan. Dengan kata lain, adanya manusia bukan ”berada”
seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, melainkan “meng-ada”
di muka bumi. Jika seandainya pada
diri manusia ini tidak terdapat kebebasan, maka manusia itu tidak lebih dari
hanya sekedar “esensi” belaka, artinya ada hanya sekedar “ber-ada” dan tidak
pernah “meng-ada” atau “ber-eksistensi”. Adanya kemampuan bereksistensi
inilah yang membedakan manusia sebagai makhluk human dari hewan selaku
mahkluk infra human, dimana hewan menjadi orderdil dari lingkungan, sedangkan
manusia menjadi manajer terhadap lingkungannya.
3. Kata Hati
Kata hati atau conscience of man juga
sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati,
dan sebagainya. Conscience ialah “pengertian yang ikut serta” atau
“pengertian yang mengikut perbuatan”. Manusia memiliki pengertian
yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang telah dibuatnya,
bahkan mengerti juga akibatnya, bagi manusia sebagai manusia.
4. Moral
Jika kata hati diartikan sebagai bentuk
pengertian yang menyertai perbuatan, maka yang dimaksud dengan moral (yang
sering juga disebut etika) adalah perbuatan itu sendiri. Disini tampak bahwa
masih ada jarak antara kata hati dengan moral. Artinya seseorang yang telah
memiliki kata hati yang tajam belum otomatis perbuatannya merupakan realisasi dari kata hatinya itu. Untuk menjembatani
jarak yang mengantarai keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan. Bukankah banyak orang yang
memiliki kecerdasan akal tetapi tidak cukup memiliki moral. Itulah sebabnya
maka pendidikan moral juga sering disebut pendidikan kemauan.
5. Tanggung Jawab
Kesedian untuk menanggung segenap akibat
dari perbuatan yang menuntut tanggung jawab, merupakan pertanda dari sifat orang
yang bertanggung jawab. Wujud bertanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung
jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat, dan tanggung
jawab kepada Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai
keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntunan
kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut dilakukan,
sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata hati, masyarakat,
norma-norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan.
6. Rasa Kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa
terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan tuntunan kodrat manusia.
Kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya memang berlangsung dalam keterikatan.
Artinya, bebas berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntunan kodrat
manusia. Kemerdekaan berkaitan erat dengan kata hati dan moral. Seseorang
mengalami rasa merdeka apabila segenap perbuatanya (moralnya) sesuai dengan apa
yang dikatakan oleh kata hatinya, yaitu kata hati yang sesuai dengan kodrat
manusia.
7. Kewajiban dan Hak
Pada dasarnya hak itu adalah sesuatu yang
masih kosong. Artinya meskipun hak tentang sesuatu itu ada. Belum tentu
seseorang mengetahuinya (misalnya hak memperoleh perlindungan hukum). Pemenuhan
hak dan pelaksanaan kewajiban bertalian erat dengan soal keadilan. Dalam
hubungan ini dapat dikatakan bahwa keadilan terwujud bila hak sejalan dengan
kewajiban karena pemenuhan hak dan pelaksaaan kewajiban dibatasi oleh situasi
kondisi yang berarti tidak semua hak dapat terpenuhi dan tidak segenap
kewajiban dapat sepenuhnya dilakukan.
8. Kemampuan Menghayati Kebahagian
Pada saat orang menghayati kebahagian, aspek
rasa lebih berperan dari pada aspek nalar. Oleh karena, itu dikatakan bahwa
kebahagian itu sifatnya irasional. Kebahagian itu ternyata tidak terletak pada
keadaanya sendiri secara factual (lulus sebagai sarjana, mendapat pekerjaan dan
seterusnya) atau pun pada rangkaian prosesnya, maupun pada
perasaan yang diakibatkannya tetapi terletak pada kesangguapan menghayati semuanya itu dengan keheningan jiwa, dan mendudukkan hal-hal tersebut didalam rangkaian atau ikatan tiga hal yaitu, usaha, norma-norma, dan
takdir. Manusia yang menghayati kebahagian adalah pribadi manusia dengan segenap
keadaan dan kemampuannya. Manusia menghayati kebahagaian apabila jiwanya bersih dan stabil, jujur, bertanggung jawab,
mempunyai pandangan hidup dan keyakinan hidup yang kukuh dan bertekad untuk
merealisasikan dengan cara yang realistis.
C. Kebiasaan Bangsa Timur
Kepribadian bangsa
timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.
Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa
timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur
dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Bercerita tentang kepribadian
bangsa timur, saya jadi teringat oleh Indonesia. Indonesia memiliki beragam
budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara
yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran.
Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan
masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama. Indonesia
sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan
masyarakatnya yang berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang
memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai
dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia. Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian
besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih,
bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan
tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan
menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini
orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang
tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi
kejiwaan orang timur itu sendiri. Kita tidak bisa
selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat , menurut
saya situasi dan kondisi berperan sangat penting untuk menentukan berdasarkan
budaya mana orang harus menyelesaikan suatu masalah. Kita dituntut untuk
memiliki beberapa pertimbangan yang bersifat menyeluruh, pada budaya timurlah
kita memiliki kelebihannya.
D. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
·
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu
yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagai superorganic.
·
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
·
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.E. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
F.
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya mnusia yang memiliki
sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation
(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki
5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1. Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem: ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2. Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4. Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5. Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.
1. Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem: ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2. Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4. Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5. Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.
G. Perubahan Kebudayaan
Apa itu perubahan kebudayaan? Perubahan kebudayaan dalam masyarakat yaitu: gejala perubahan pola hidup, kebiasaan dan struktur sosial dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor. Perubahan kebudayaan ini merupakan hal alami yang terjadi di masyarakat dikarenakan sifat alami manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, perubahan jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara intern, baik itu dikarenakan kelahiran, kematian ataupun perpindahan (migrasi). Perpindahan penduduk merupakan salah satu penyebab yang patut diperhitungkan. Biasanya masyarakat pendatang cenderung membawa kebudayaan asalnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran kebudayaan masyarakat asal dan terjadi pembauran kebudayaan. Hal ini diperkuat jika kebudayaan yang dibawa tampak lebih modern dan lebih menarik. Sebagai contoh masyarkat ibu kota yang melakukan migrasi ke daerah, cenderung memamerkan hal – hal baru yang dimiliki dan membawa kebudayaan kota yang biasa dilakukan ke daerah. Hal ini ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat daerah tertarik dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi, tidak semua kebudayaan yang di bawa membawa pengaruh positif. Contoh lain yaitu adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah kebiasaan masyarkat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan handphone. Bahkan handphone bukan lagi barang mewah.
Contoh lain penyebab perubahan kebudayaan secara eksternal adalah masuknya kebudayaan barat ke Indonesia dengan sangat mudah seperti perayaan Valentine, April mop, dan Halloween . Media masa, merupakan salah satu sarana utama masuknya kebudayaan tersebut dan berbaur dengan kebudayaan kita. Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini selalu merayakan Valentine sebagai hari kasih sayang, tanpa mengetahui asal muasal dan tujuan kebudayaan tersebut. Pada umumnya mereka hanya menirukan kebiasaan yang dilakukan masyarakat barat untuk memberikan kado, tanda kasih sayang ke orang – orang spesial seperti yang dilakukan di film, televisi ataupu di artikel – artikel majalah. Hal ini sangat mengubah kebiasaan masyarakat kita. Buktinya setiap bulan Februari seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia selalu dipenuhi oleh pernak pernik Valentine, setiap stasiun televisi menyiarkan berbagai film romantis, dll. Akan tetapi, kebudayaan tersebut juga memberikan dampak negative untuk masyarakat Indonesia. Terbukti dengan banyaknya remaja di tangkap saat merayakan Valentine dengan minuman keras dan seks bebas. Masyarakat pada umumnya memang cenderung untuk menirukan hal – hal baru yang dianggap canggih, menarik dan menyenangkan, tanpa memikirkan dampaknya. Hal ini sudah sepatutnya diwapadai. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang memudahkan setiap orang berkomunikasi dengan orang lain antar daerah, antar pulau, antar negara bahkan antar benua tidak menutup kemungkinan masuknya kebudayaan – kebudayaan asing kedalam masyarakat tersebut dan berbaur. Ditambah pula kesadaran generasi muda untuk mempertahankan kebudayaan asli yang semakin menurun memungkinkan hilangnya kebudayaan asli dari setiap masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut kepedulian dan perhatian lebih lanjut agar masyarakat Indonesia dapat mempertahankan kebudayaan – kebudayaan positif yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia di masa – masa mendatang.
H. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia yang
didalamnya
mengandung banyak unsur-unsur dalam kehidupan dan selalu mengalami perubahan
dan perkembangan dari generasi ke generasi
dan di tempat-tempat yang berbeda.
Semua itu di pengaruhi oleh perkembangan hidup manusia yang juga selalu
berubah-ubah, karna manusia mempunyai
hubungan yang erat bahkan tidak bisa di pisahkan dengankebudayaan. Manusia
juga berhubungan erat dengan kebudayaan
yang ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan cara
beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar