Resapan air yang kurang saat ini termasuk faktor mengapa banjir sering terjadi diindonesia termasuk jakarta. Banyaknya bangunan yang didirikan baik legal maupun ilegal membuat jakarta tak mampu menampung air yang begitu banyak. Walaupun banyak orang jakarta yang mengatakan bahwa banjir yang melanda jakarta merupakan kiriman dari bogor, tetapi orng bogor mambatahnya. Mereka menyatakan bahwa yang membuat kerusakan adalah orng jakarta sendiri dengan menggusur petani dan membuat villa dan hotel didaerah puncak. Tetapi memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa jakarta memang sudah rusak. Dimana-mana terdapat gedung-gedung, tidak lagi ada tempat penyerapan untuk air. Bahkan walaupun waduk/kanal telah dibuat tetapi tetap saja pemerintah kualahan untuk mengatasi masalah yang satu ini yang telah merajalela. Masalah yang tidak kunjung usai juga sampai mencapai waktu bertahun-tahun ini membuat masyarakat menjadi takut untuk datangnya hujan karena menurut mereka
hujan sama dengan banjir.
Diatas hanyalah salah satu faktor yang menyebabkan banjir. Masih banyak faktor yang lainnya yang harus kita ketahui. Diantaranya adalah sebagai berikut ini:
a) Penggundulan hutan
Penggundulan hutan sangat lah berbahaya. Karena fungsi dari hutan tersebut adalah untuk tempat penyerapan air. Tetapi karena sifat manusia yang rakus dan hanya mementingkan diri sendiri demi kekayaan yang diraih maka tidak sampai berfikir dampak-dampak apa yang akan bermunculan apabila kita menebang pohon-pohon didalam hutan. Hutan yang gundul membuat air tidak leluasa dan tidak cepat meresap sehingga air akan melayang diatas permukaan dan terjadilah banjir. Cara/langkah yang tepat untuk memperbaiki hutan yang gundul adalah dengan melakukan reboisasi. Reboisasi adalah penanaman kembali pohon-pohon pada hutan yang telah gundul. Walaupun membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memperbaiki hutan yang telah gundul tetapi hal ini adalah salah satu cara menunjukkan kalau kita peduli akan alam.
b) Membuang sampah kedalam sungai, danau, pantai dan lain-lain.
Sampah adalah kotoran yang berupa padat seperti plastik, kaleng dan lain-lain. Membuang sampah kedalam sungai, danau, pantai atau pun selokan sekali pun membuat air tersendat/terhambat mengalir dengan lancar sehingga ini membuat air meluap keatas dan terjadilah banjir. Begitu banyaknya masyarakat indonesia khususnya di jakarta membuang sampah pada sungai, danau, pantai atau selokan-selokan menjadi penumpukkan sampah yang menjulang tinggi dan dapat dampak negatifnya. Bukan hanya banjir saja yang akan menjadi masalahnya tetapi banyak bintik penyakit pun terjadi, dan bau yang menyengat yang tidak mengenakan. Cara yang tepat untuk mengurai agar masyarakat tidak membuang sampah lagi adalah diberikannya sangsi atau memperbanyak penyuluhan mengenai dampak-dampak apa saja kalau kita membuang sampah didalam sungai, pantai, danau atau selokan-selokan. Tetapi pemerintah juga harus berusaha mengurangi sampah yang telah menjulang tinggi itu dengan adanya
pembersihan rutin sebulan sekali atau seminggu sekali, tetapi yang paling penting adalah kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah kedalam sungai, danau, pantai atau selokan-selokan. Lamban laun, saya yakin indonesia akan terbebas dari masalah sampah yang meresahkan masyarakat sehingga banjir pun tidak akan menjadi ketakutan untuk masyarakat.
Banyaknya masyarakat indonesia yang mengeluh akan masalah banjir membuat pemerintah membuat kanal timur yang sekarang masih dalam proses pengerjaan. Butuh waktu memang untuk mengerjakan kanal timur ini tetapi pemerintah masih terus berusaha mengerjakannya dengan harapan dapat mengurangi masalah banjir bahkan sangat berharap dengan adanya kanal timur ini dapat memberantas masalah banjir ini yang telah melumuti indonesia. Harapan masyarakat untuk membersihkan masalah banjir dari indonesia khususnya jakarta merupakan curahan hati.
Sebenarnya kalau saja masyarakat perduli akan lingkungan sekitar tidak mungkin masalah ini akan menjamur di indonesia khususnya jakarta dan yang lama- kelamaan bukannya membaik tapi sebaliknya keadaan semakin memburuk. Yang terpenting untuk mencegah masalah ini adalah kesadaran dari masyarakat indonesia sendiri akan pantingnya menjaga alam dan kebersihan sehingga tidak ada lagi penggundulan hutan dan membuang sampah pada sungai, danau, kanal atau selokan-selokan yang ada sehingga banjir pun tidak menjadi mimpi buruk masyarakat indonesia.
Kalau banjir terus menerus terjadi maka masyarakat sendiri yang akn menerima dampaknya. Dampak-dampak itu adalah:
a) lingkungan menjadi tidak sehat
Lingkungan yang tidak sehat membuat masyarakat semakin mudah terkena penyakit, contohnya penyakit kulit (panu, kutu air, gatal-gatal), sakit perut bahkan demam berdarah sekali pun yang dapat mengakibatkan kematian (fatal). Lingkungan akan menjadi kotor dan susah untuk dibersihkan. Butuh waktu untuk mengembalikan lingkungan menjadi sehat, bukan seperti membalikkan telapak tangan, kita membutuhkan usaha keras untuk membangunnya. Maka, sayangi lah lingkungan mu, perduli lah akan masa depan anak dan cucumu.
b) pemasokkan makanan akan menjadi menurun dan harganya akan menjadi mahal
Pemasokkan makanan akan menjadi menurun dan mahal, ini disebabkan karena banjir yang melanda mengakibatkan sawah-sawah menjadi tergenang, dan akhirnya menjadi gagal panen, kalau sudah gagal panen, tidak ada lagi bahan makanan yang akan dikirim oleh para petani sehingga bahan makanan pun menjadi langka/jarang dan menimbulkan harga yang melambung tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar